Detail Cantuman
Advanced Search
Skripsi Farmasi
Perbandingan Lama Rawat Inap Pasien Covid-19 dengan Pneumania yang Mendapatkan Terapi Levoloxacin dan Ceftriaxone Di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Kabupaten Bojonegoro
Pemberian antibiotik direkomendasikan bila terdapat kondisi infeksi saluran
pernapasan pada pasien COVID-19 seperti pneumonia. Pedoman PDPI (Persatuan
Dokter Paru Indonesia) Edisi-2 Tahun 2020 levofloxacin dan ceftriaxone masuk
dalam lini terapi pengobatan COVID-19 dengan pneumonia yang menjalani rawat
inap di rumah sakit. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan
lama rawat inap pasien COVID-19 dengan pneumonia yang mendapatkan terapi
levofloxacin dan ceftriaxone di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Kabupaten
Bojonegoro dari bulan Januari - Desember 2022. Desain penelitian yang digunakan
adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional retrospektif.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-
19 dengan pneumonia dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Hasil dari
penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 81 pasien yang sesuai dengan kriteri
inklusi. Lama rawat inap pasien dengan < 9 hari menggunakan antibiotik
ceftriaxone 48 pasien (59,25%) lebih banyak daripada pasien yang mendapatkan
antibiotik levofloxacin 20 pasien (24,70%). Sedangkan lama rawat inap pasien
dengan ≥ 9 hari menggunakan antibiotik levofloxacin 12 pasien (14,82%) lebih
banyak daripada pasien yang mendapatkan antibiotik ceftriaxone 1 pasien (1,23%).
Terapi ceftriaxone memiliki rata-rata lama rawat inap yang relatif lebih singkat
selama 5 hari dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan terapi levofloxacin
selama 8,22 hari dengan p value sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna pada lama rawat inap antara pemberian antibiotik
levofloxacin dan ceftriaxone. Waktu rawat inap yang lama serta pemberian
antibiotik yang tidak rasional dapat berpengaruh terhadap kegagalan outcome terapi
karena menurunnya tingkat efektivitas obat dan berakhir pada terulangnya episode
rawat inap yang lebih panjang sehingga mempengaruhi biaya pengobatan.
Kata Kunci : Antibiotik, COVID-19, Lama rawat inap, Pneumonia
Ketersediaan
0026/umla/farm/23 | 000.04.23.0026 FEN p | Perpustakaan (rak skripsi) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
000.04.23.0026 FEN p
|
Penerbit | Universitas Muhammadiyah Lamongan : Lamongan., 2023 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
000.04.23.0026
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain