Carpal tunnel syndrome merupakan penyakit neuropati yang disebabkan karena adanya tekanan pada saraf medianus yang berada di dalam terowongan carpal pada pergelangan tangan, tepatnya pdi bawah flexor retinaculum. Gejala awal carpal tunnel syndrome umumnya berupa gangguan sensorik seperti adanya rasa nyeri, paresthesia, rasa tebal di daerah yang dipersarafi oleh saraf medianus. Berdasarkan NHIS tahun 2019 memperkirakan prevalensi CTS dengan populasi dewasa sebesar 1,55% (2,6 juta). Setiap tahunya kejadian CTS mencapai 267 dari 100.000 populasi dengan prevalensi 9,2% pada perempuan dan 6% pada laki-laki. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan di tahun 2016, prevalensi carpal tunnel syndrome di Indonesia sebesar 5,6%, mengartikan bahwa terdapat sekitar 300.000 kasus carpal tunnel syndrome di Indonesia dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Per tahun 2022 terdapat 300 orang dengan kasus carpal tunnel syndrome yang sedang menjalani terapi di Poli Rehab Medik Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi penatalaksanaan fisioterapi pada kasus carpal tunnel syndrome dengan menggunakan modalitas ultrasound diathermy dan stretching excersise. Setelah dilakukan terapi sebanyak 4 kali didapatkan hasil peningkatan lingkup gerak sendi, peningkatan kekuatan otot peningkatan aktivitas fungsional.
Kata Kunci : carpal tunnel syndrome, ultrasound diathermy, stretching excersise