Pada masa anak prasekolah, kemampuan bersosialisasi, persiapan untuk masuk
sekolah, dan meluasnya masa pertemanan akan menjadi hal-hal yang penting dan
bisa berpengaruh terhadap perilakunya. Banyak sekali perilaku dari lingkungan
sekitar anak yang terjadi sebagai manifestasi perilaku negatif anak prasekolah
karena anak prasekolah merupakan pendengar dan peniru yang baik. Perilaku
agresif merupakan perilaku individu yang menyakiti orang lain atau merusak
obyek atau benda mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
parenting self efficacy dengan perilaku agresif anak usia prasekolah di TK ABA
14 Kandangsemangkon Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Desain
penelitian adalah analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian sebanyak 90 orang tua, dan didapatkan sampel
penelitian sebanyak 74 orang tua dengan menggunakan teknik simple random
sampling. Data penelitian ini diambil menggunakan kuesioner. Setelah ditabulasi
data dianalisis menggunakan uji Spearman rho’ dengan p ˂ 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar orang tua yang memiliki anak usia
prasekolah memiliki tingkat parenting self efficacy yang rendah (58,10%), hampir
sebagian orang tua memiliki anak usia prasekolah yang pernah berperilaku agresif
(39,19%). Berdasarkan analisis data dengan nilai dari hubungan parenting self
efficacy dengan perilaku agresif didapatkan nilai taraf signifikan p = 0,000 (p Ë‚
0,05) dan nilai rs = 0,505 artinya terdapat hubungan antara parenting self efficacy
dengan perilaku agresif anak usia prasekolah di TK ABA 14 Kandangsemangkon
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dengan tingkat korelasi kuat.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada orang tua untuk meningkatkan
parenting self efficacy yang dimiliki agar semakin yakin dalam pola
pengasuhannya sehingga dapat mengurangi perilaku agresif anak usia prasekolah.

Kata Kunci: Parenting Self Efficacy, Perilaku Agresif, dan Anak Prasekolah